Tuesday, May 2, 2017

Inilah Akibatnya jika Kekurangan Albumin

    0

Albumin Sangat Penting

                Manfaat albumin dalam bidang kesehatan tidak bisa dianggap sebelah mata. Pada kondisi kesehatan yang kritis, protein albumin bisa digunakan sebagai pilihan terapi pengobatan.

                Beberapa faktor kesehatan dan gaya hidup dapat memengaruhi level albumin. Malnutrisi, khususnya malnutrisi protein, penyakit hati dan ginjal, merokok, penurunan massa otot, lemah dan aktivitas fisik yang sedikit dihubungkan dengan jumlah albumin yang rendah. Hal yang lebih penting, albumin adalaah penentu seberapa parah sakit Anda dan seberapa kritis kondisi Anda untuk segera dibawa ke rumah sakit. Semain rendah serum albumin, semakin besar pula peluang untuk sakit. Pada kondisi ini, dokter akan memantau nilai lab Anda dengan seksama.

                Lantas, kira-kira apa saja akibat jika kita kekurangan albumin dalam tubuh? Berikut penjelasan ilmiahnya.

Salah satu fungsi dari albumin adalah untuk menjaga tekanan onkotik dalam pembuluh darah. Keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah juga mengikuti adanya tekanan hidrostatik yang cenderung untuk melakukan tekanan ke luar pembuluh darah, sedangkan tekanan osmotik cenderung “menarik” cairan tersebut agar tetap tinggal di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal, tekanan ini akan seimbang sehingga tidak terjadi kebocoran pembuluh darah.

Dalam menjaga tekanan onkotik dalam pembuluh darah, albumin berperan sebagai protein pengangkut zat-zat yang berada dalam darah seperti bilirubin, logam-logam, ion, enzim-enzim, asam-asam amino, hormon, asam lemak bebas, obat, dan fosfolipid. 

Hal ini dapat dilakukan oleh albumin karena albumin memiliki tempat ikatan yang spesifik untuk bahan-bahan yang disebutkan di atas. Selain itu, albumin penting untuk proses metabolisme dan detoksifikasi banyak zat dalam tubuh. Tidak hanya mampu dalam mengangkut asam amino, albumin sendiri juga dapat berperan sebagai sumber asam amino yang berguna bagi jaringan tubuh.

Apa yang terjadi jika tubuh kekurangan albumin?

Pada orang sehat dengan nutrisi yang normal, apabila terjadi defisit, dengan sendirinya organ liver atau hati akan menormalkan kembali dengan memproduksi albumin tambahan. Level yang sangat rendah dapat menyebabkan bengkak (edema) pada kaki, terdapat akumulasi cairan pula pada perut (asites), dan pada paru-paru (edema paru-paru). 

Terjadinya edema dan asites biasanya tidak langsung sesaat, namun albumin yang turun membuat permeabilitas vaskuler meningkat dahulu. Jumlah albumin yang turun bervariasi dan biasanya penurunan albumin lebih banyak terjadi pada asites dibandingkan bila terdapat edema kaki.

Untuk membuat diagnosis dan merencanakan terapi, pemeriksaan pasien merupakan hal yang vital. Pemeriksaan tersebut meliputi anamnesis dari riwayat penyakit hingga keterangan klinis dan laboratorium. Ada banyak metode yang digunakan untuk menguji kadar albumin atau protein.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi hasil test protein albumin. Penurunan cairan plasma akan meningkatkan konsentrasi dari zat yang ada dalam plasma sehingga seakan-akan kadar albumin atau protein lain meningkat. Adanya progesteron bisa jadi meningkatkan kadar protein dalam darah. Pemberian allopurinol, asparaginase, azathioprine, klorpropamid, cisplatin, dapsone, dextran, estrogens, ibuprofen, isoniazid, nitrofurantoin, kontrasepsi oral, fenitoin, prednison, dan asam valproad dapat seolah-olah menurunkan jumlah albumin. Dalam kondisi normal, biasanya albumin turun pada trimester ketiga kehamilan. [red/mvp]





No comments:
Write comments

PRODUK

KONTAK KAMI

email: ariwahyono313@gmail.com
© 2014 Spot Albumin . Designed by Bloggertheme9
Powered by Blogger.