Seringkali kita mendengar kata protein albumin. Sebenarnya, apakah
protein albumin itu dan mengapa penting untuk tubuh kita? Mari simak penjelasan
berikut.
Albumin merupakan protein plasma
darah yang disintesis dalam hati. Jumlah albumin sangat melimpah pada plasma
darah dan bisa menggantikan dua pertiga dari kadar protein total. Karena
albumin adalah protein utama dalam darah manusia, menurunnya kadar albumin
akibat penurunan sintesis atau perdarahan dapat mengakibatkan edema atau
pembengkakan.
Albumin dapat larut dalam air,
terurai oleh asam, dan dapat membeku karena panas. Fungsi albumin salah satunya
adalah mengangkut hormon tertentu seperti (hormon tiroid, estrogen, dan
kortisol). Fungsi utama albumin adalah mengangkut berbagai macam ligan, menjaga
tekanan onkotik plasma dan menyediakan sumber asam amino yang dibuat dalam
tubuh.
Beberapa metode digunakan untuk
menentukan kadar albumin, antara lain metode dye-binding,
elektroforesis, dan metode immunochemical, serta metode dipstick untuk albumin
urin.
Sementara untuk mendeteksi kadar
albumin dalam plasma atau serum, pasien harus berhenti mengonsumsi obat-obatan
yang dapat memengaruhi kadar albumin itu sendiri. Seperti steroid anabolik,
androgen, hormon pertumbuhan, dan insulin.
Indikasi Pemeriksaan Albumin
Tes albumin membantu dalam
menentukan diagnosis ketika pasien memiliki penyakit hati atau ginjal atau
ketika tubuh pasien tidak menyerap cukup protein.
Indikasi pemeriksaan albumin
adalah sebagai berikut
- Penyakit
kuning
- Kelelahan
- Berat badan
berkurang
- Gejala
sindrom nefrotik (bengkak di sekitar mata, perut, dan kaki)
Penyebab
perubahan level albumin tubuh adalah sebagai berikut:
-
Penurunan produksi (diet rendah protein atau
malnutrisi, malabsorpsi)
-
Sirosis hati
-
Ekskresi berlebihan oleh ginjal
-
Diare berkepanjangan
-
Kehilangan albumin melalui kulit akibat kebakaran
Batasan
Perhatikan
daftar berikut :
-
Produksi albumin menurun saat kehamilan
-
Pasien yang mendapat cairan intravena dalam jumlag
besar bisa menyebabkan hasil yang tidak akurat
-
Tes perlu dilakukan dengan tes kreatinin dan BUN (blood urea nitrogen) untuk mengevaluasi
fungsi ginjal
-
Tes ini mungkin memerlukan tes pre albumin untuk
mengevaluasi status nutrisi
-
Lipemia dapat mengganggu pengukuran albumin
Baru saja Anda
menyimak informasi mengenai protein albumin. Apabila ada gejala-gejala gangguan
pada protein albumin seperti di atas segera konsultasikan ke dokter Anda.
Semoga bermanfaat!

No comments:
Write comments