Wednesday, May 3, 2017

Albumin pdf

                                                                             

Anda sedang mencari daftar pustaka mengenai albumin? Anda dapat mengetikkan albumin pdf untuk keyword pada mesin pencari Anda. Albumin pdf berarti anda mencari informasi mengenai albumin dalam bentuk file .pdf. Biasanya albumin pdf adalah file yang berupa daftar pustaka atau pembahasan pustaka mengenai labumin yang sedang atau telah diteliti. Bagi Anda yang susah mencari file albumin pdf yang beredar di internet. Cukup simak informasi yang banyak terdapat pada albumin pdf berikut ini.

Albumin, apakah itu?

Albumin adalah protein yang paling penting bagi tubuh karena fungsinya sebagai penjaga tekanan osmotik, transportasi zat, untuk penyeimbang PH, melawan radikal bebas, koagulasi, dan penyembuhan luka. Albumin terdiri dari asam amino rantai tunggal dengan 17 ikatan disulfida yang sangat fleksibel. Molekul albumin dapat larut dalam air, membawa residu asam amino yang dapat menormalkan pH. Hal ini membentuk daya tarik yang kuat terhadap ion natrium dan kation lain yang mengelilingi struktur utamanya. Setiap gram albumin dapat memegang 18 ml air dalam ruang intravaskular. Hal inilah yang menjelaskan cara albumin menyeimbangkan sebanyak 80% tekanan osmotik dalam pembuluh darah.
Selama fase stres, kehilangan cairan yang tiba-tiba, atau penurunan sintesis albumin, ada mekanisme tubuh yang cepat untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik yang terganggu.

Proses Pembentukan Albumin

Dalam tubuh, albumin secara khsuus dibentuk oleh sel-sel hati (hepatosit) dengan laju 9 sampai 12 gram per hari. Albumin kemudian ditransport dari hepatosit oleh transitosis. Beberapa hepatosit memiliki akses langsung ke dalam aliran darah dalam hati. Hal ini yang memungkinkan respon cepat yang  memengaruhi tekanan osmotik.
Di dalam ruang interstitial hepar terdapat reseptor tekanan osmotik (osmoreseptor) yang dapat mendeteksi adanya perubahan tekanan osmotik dalam pembuluh darah di hati. Kapiler pembuluh darah dalam hati memiliki ukuran pori-pori yang lebih besar daripada di tempat lain, hal ini yang memungkinkan albumin berpindah antar ruang. Endotel pembuluh darah di tempat selain hati memiliki ukuran diameter pori-pori kurang lebih 6 hingga 7 nanometer. Ukuran ini lebih kecil daripada pembuluh darah yang ada di hati. Hal ini menyebabkan, dalam kondisi yang tidak normal, albumin akan tertahan di ruang dalam pembuluh darah. Albumin berperan sekitar 80% untuk menjaga tekanan osmotik dalam pembuluh darah. Selain tekanan osmotik, dalam darah terdapat tekanan hidrostatik. Hipoalbuminemia, yaitu kondisi pembuluh darah yang kekurangan albumin, dapat menurunkan tekanan osmotik di antara sel-sel dan inilah yang dapat menstimulasi pembentukan albumin. Sel-sel hati pembentuk albumin juga dapat distimulasi oleh kortisol, tiroksin, dan hormon sex serta hormon pertumbuhan.

Perlukah Terapi Pengganti Albumin ?

Kondisi hipoalbuminemia sering terjadi pada pasien di ruang perawatan intensif akibat dari trauma dan sakit yang menyebabkan pembentukan komplikasi pengancam jiwa, seperti penyembuhan luka yang terlambat, proses pembekuan darah yang berlebihan, dan disfungsi multiorgan.
Setiap penyakit yang mengakibatkan peradangan yang meluas di dalam tubuh dapat menyebabkan kehilangan protein. Hal ini terjadi akibat pembuluh darah yang pori-porinya semakin besar akibat proses radang tersebut dan memicu perpindahan albumin keluar pembuluh darah.
Perubahan pada sistem pencernaan, baik akibat pembedahan ataupun proses penyakit, dapat menyebabkan komplikasi gangguan penyerapan nutrisi dan hal ini memicu keterlambatan penyembuhan dari sel-sel dalam saluran cerna itu. Kehilangan albumin melalui permukaan mukosa usus dapat signifikan pada kondisi ini. Tekanan osmotik pada saluran cerna akan menurun, dapat menimbulkan kondisi translokasi bakteri dan gangguan fungsi pencernaan secara menyeluruh. Kelainan yang terjadi pada saluran pencernaan dapat menjadi tanda untuk dimulainya pengembalian protein pembuluh darah. Penggantian albumin dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan fungsi dan penyembuhan sel-sel pencernaan.


Read More
    0

Tuesday, May 2, 2017

Inilah Akibatnya jika Kekurangan Albumin

Albumin Sangat Penting

                Manfaat albumin dalam bidang kesehatan tidak bisa dianggap sebelah mata. Pada kondisi kesehatan yang kritis, protein albumin bisa digunakan sebagai pilihan terapi pengobatan.

                Beberapa faktor kesehatan dan gaya hidup dapat memengaruhi level albumin. Malnutrisi, khususnya malnutrisi protein, penyakit hati dan ginjal, merokok, penurunan massa otot, lemah dan aktivitas fisik yang sedikit dihubungkan dengan jumlah albumin yang rendah. Hal yang lebih penting, albumin adalaah penentu seberapa parah sakit Anda dan seberapa kritis kondisi Anda untuk segera dibawa ke rumah sakit. Semain rendah serum albumin, semakin besar pula peluang untuk sakit. Pada kondisi ini, dokter akan memantau nilai lab Anda dengan seksama.

                Lantas, kira-kira apa saja akibat jika kita kekurangan albumin dalam tubuh? Berikut penjelasan ilmiahnya.

Salah satu fungsi dari albumin adalah untuk menjaga tekanan onkotik dalam pembuluh darah. Keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah juga mengikuti adanya tekanan hidrostatik yang cenderung untuk melakukan tekanan ke luar pembuluh darah, sedangkan tekanan osmotik cenderung “menarik” cairan tersebut agar tetap tinggal di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal, tekanan ini akan seimbang sehingga tidak terjadi kebocoran pembuluh darah.

Dalam menjaga tekanan onkotik dalam pembuluh darah, albumin berperan sebagai protein pengangkut zat-zat yang berada dalam darah seperti bilirubin, logam-logam, ion, enzim-enzim, asam-asam amino, hormon, asam lemak bebas, obat, dan fosfolipid. 

Hal ini dapat dilakukan oleh albumin karena albumin memiliki tempat ikatan yang spesifik untuk bahan-bahan yang disebutkan di atas. Selain itu, albumin penting untuk proses metabolisme dan detoksifikasi banyak zat dalam tubuh. Tidak hanya mampu dalam mengangkut asam amino, albumin sendiri juga dapat berperan sebagai sumber asam amino yang berguna bagi jaringan tubuh.

Apa yang terjadi jika tubuh kekurangan albumin?

Pada orang sehat dengan nutrisi yang normal, apabila terjadi defisit, dengan sendirinya organ liver atau hati akan menormalkan kembali dengan memproduksi albumin tambahan. Level yang sangat rendah dapat menyebabkan bengkak (edema) pada kaki, terdapat akumulasi cairan pula pada perut (asites), dan pada paru-paru (edema paru-paru). 

Terjadinya edema dan asites biasanya tidak langsung sesaat, namun albumin yang turun membuat permeabilitas vaskuler meningkat dahulu. Jumlah albumin yang turun bervariasi dan biasanya penurunan albumin lebih banyak terjadi pada asites dibandingkan bila terdapat edema kaki.

Untuk membuat diagnosis dan merencanakan terapi, pemeriksaan pasien merupakan hal yang vital. Pemeriksaan tersebut meliputi anamnesis dari riwayat penyakit hingga keterangan klinis dan laboratorium. Ada banyak metode yang digunakan untuk menguji kadar albumin atau protein.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi hasil test protein albumin. Penurunan cairan plasma akan meningkatkan konsentrasi dari zat yang ada dalam plasma sehingga seakan-akan kadar albumin atau protein lain meningkat. Adanya progesteron bisa jadi meningkatkan kadar protein dalam darah. Pemberian allopurinol, asparaginase, azathioprine, klorpropamid, cisplatin, dapsone, dextran, estrogens, ibuprofen, isoniazid, nitrofurantoin, kontrasepsi oral, fenitoin, prednison, dan asam valproad dapat seolah-olah menurunkan jumlah albumin. Dalam kondisi normal, biasanya albumin turun pada trimester ketiga kehamilan. [red/mvp]





Read More
    0

PRODUK

KONTAK KAMI

email: ariwahyono313@gmail.com
© 2014 Spot Albumin . Designed by Bloggertheme9
Powered by Blogger.